1.Unta mukjizat Nabi
Saleh
Sesuai dengan permintaan dan petunjuk pemuka-pemuka kaum Tsamud berdoalah Nabi Saleh memohon kepada Allah agar memberinya suatu mukjizat untuk membuktikan kebenaran risalahnya dan sekaligus mematahkan perlawanan dan tentangan kaumnya yang masih berkeras kepala itu. Ia memohon dari Allah dengan kekuasaan-Nya menciptakan seekor unta betina dikeluarkannya dari perut sebuah batu karang besar yang terdapat di sisi sebuah bukit yang mereka tunjuk.
Maka sejurus kemudian dengan izin Allah Yang Maha Kuasa lagi Maha Pencipta terbelahlah batu karang yang ditunjuk itu dan keluar dari perutnya seekor unta betina.
Dengan menunjuk kepada binatang yang baru keluar dari perut batu besar itu berkatalah Nabi Saleh kepada mereka: " Inilah dia unta Allah, janganlah kamu ganggu dan biarkanlah dia mencari makanannya sendiri di atas bumi Allah, dia mempunyai giliran untuk mendapatkan air minum dan kamu mempunyai giliran untuk mendapatkan minuman bagimu dan bagi ternakanmu juga dan ketahuilah bahwa Allah akan menurunkan azab-Nya apabila kamu mengganggu binatang ini." Kemudian berkeliaranlah unta di ladang-ladang memakan rumput sesuka hatinya tanpa mendapat gangguan dan ketika giliran minumnya tiba pergilah unta itu ke sebuah perigi yang diberi nama perigi unta dan minumlah sepuas hatinya. Dan pada hari-hari giliran unta Nabi Saleh itu datang minum, tiada seekor binatang lain berani menghampirinya, hal mana menimbulkan rasa tidak senang pada pemilik-pemilik binatang itu yang makin hari makin merasakan bahwa adanya unta Nabi Saleh di tengah-tengah mereka itu merupakan gangguan laksana duri yang melintang di dalam kerongkong.
2.Anak Sapi dan Nabi
Ibrahim
Beberapa ayat di antaranya adalah ayat 69 sehingga 74 dari surah Hud, seperti berikut:
64:" Dan sesungguhnya utusan-utusan Kami (Malaikat-malaikat) telah datang kepada Ibrahim membawa khabar gembira mereka mengucapkan "selamat".Ibrahim menjawab: "Selamatlah" maka tidak lama kemudian Ibrahim menjamukan daging anak sapi yang dipanggang. 70. Maka tatkala dilihatnya tangan mereka tidak menjamahnya, Ibrahim memandang aneh perbuatan mereka, dan merasa takut kepada mereka. Malaikat itu berkata " Jangan kamu takut sesungguhnya kami adalah (Malaikat-malaikat) yang diutuskan untuk kaum Luth." 71. dan isterinya berdiri di sampingnya lalu di tersenyum. Maka Kami sampaikan kepadanya berita gembira akan (kelahiran) Ishaq dan sesudah Ishaq (lahir pula) Yaakub. 72. Isterinya berkata " sungguh menghairankan apakah aku akan melahirkan anak padahal aku adalah seorang perempuan tua dan suamiku pun dalam keadaan yang sudah tua juga? Sesungguhnya ini benar-benar sesuatu yang aneh. 73. Para Malaikat itu berkata " Apakah kamu merasa hairan tentang ketetapan Allah? (itu adalah) rahmat Allah dan keberkatan-Nya dicurahkan atas kamu hai Ahlulbait! sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah. 74. Maka tatkala rasa takut hilang dari Ibrahim dan berita gembira telah datang kepadanya dia pun bersoal jawab dengan (Malaikat-malaikat) Kami tentang kaum Luth." (Hud : 69 ~ 74)
3.Kambing Gibas dan Nabi Ismail
...Nabi Ibrahim
yang dikatakan memiliki kekuatan 40 kali manusia biasa, dengan pisau yang
tajam, maka menyembelih anaknya (Ismail) dan Allah melihat kepatuhan Ibrahim,
maka Allah mengirimkan malaikat Jibril untuk menggantikan posisi Ismail
dengan kambing gibasy yang gemuk, dengan sekejab saja, ternyata yang putus
kepalanya adalah kepala kambing gibasy itu dan Ismailpun diselamatkan oleh
Malaikat Jibril atas perintah Allah SWT. Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu
Akbar, Wa Lillaahi Hamd. Dari peristiwa itu telah menjadi syari’at ummat Nabi
Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wassalam untuk melaksanakan ibadah qurban...
4.Sapi dan Nabi
Musa
..Tatkala Nabi Musa
menyampaikan cara yg diwahyukan oleh Allah itu kpd kaumnya ia ditertawakan
dan diejek krn akal mereka tidak dapat menerima bhw hal yg sedemikian itu
boleh terjadi. Mereka lupa bhw Allah telah berkali-kali menunjukkan
kekuasaan-Nya melalui mukjizat yg diberikan kpd Musa yg kadang kala bahkan
lebih hebat dan lebih sukar utk diterima oleh akal manusia berbanding
mukjizat yg mereka hadapi dlm peristiwa pembunuhan pewaris itu.
Berkata mereka kpd
Musa secara mengejek: "Apakah dgn cara yg engkau usulkan itu, engkau
bermaksud hendak menjadikan kami bahan ejekan dan tertawaan org? Akan tetapi
kalau memang cara yg engkau usulkan itu adalah wahyu, maka cubalah tanya kpd
Tuhanmu, sapi betina atau jantankah yg harus kami sembelih? Dan apakah
sifat-sifatnya serta warna kulitnya agar kami tidak dapat salah memilih sapi
yg harus kami sembelih?"
Musa menjawab:
"Menurut petunjuk Allah, yg harus disembelih itu ialah sapi betina
berwarna kuning tua, belum pernah dipakai utk membajak tanah atau mengairi
tanaman tidak cacat dan tidak pula ada belangnya."
Kemudian
dikirimkanlah org ke pelosok desa dan kampung-kampung mencari sapi yg
dimaksudkan itu yg akhirnya diketemukannya pd seorg anak yatim piatu yg
memiliki sapi itu sebagai satu-satunya harta peninggalan ayahnya serta
menjadi satu-satunya sumber nafkah hidupnya. Ayah anak yatim itu adalah seorg
fakir miskin yg soleh, ahli ibadah yg tekun yg pada saat mendekati waktu
wafatnya, berdoalah kpd Allah memohon perlindungan bagi putera tunggalnya yg
tidak dapat meninggalkan warisan apa-apa baginya selain seekor sapi itu. Maka
berkat doa ayah yg soleh itu terjuallah sapi si anak yatim itu dgn harga yg
berlipat ganda krn memenuhi syarat dan sifat-sifat yg diisyaratkan oleh Musa
utk disembelih.
Setelah disembelih
sapi yg dibeli dari anak yatim itu, diambillah lidahnya oleh Nabi Musa, lalu
dipukulkannya pada tubuh mayat, yg seketika bangunlah ia hidup kembali dgn
izin Allah, menceritakan kpd Nabi Musa dan para pengikutnya bagaimana ia
telah dibunuh oleh saudara-saudara sepupunya sendiri.
Demikianlah
mukjizat Allah yg kesekian kalinya diperlihatkan kpd Bani Israil yg keras
kepala dan keras hati itu namun belum juga dapat menghilangkan sifat-sifat
congkak dan membangkang mereka atau mengikis-habis bibit-bibit syirik dan
kufur yg masih melekat pada dada dan hati mereka...
5.Ikan Yang Memakan
Nabi Yunus
...Kemudian Nabi
Yunus AS menaiki kapal yang dipenuhi penumpang dan muatan. Ketika mereka
berada di tengah-tengah lautan maka kepal itu miring dan hampir tenggelam,
dimana mereka harus mengambil salah satu keputusan antara mereka tetap berada
di kapal semuanya dengan resiko mengalami kebinasaan; atau membuang sebagian
dari mereka agar kapal itu menjadi ringan dan menyelamatkan sisanya. Akhirnya
mereka memilih jalan yang terakhir setelah menemui kesepakatan di antara
mereka. Kemudian mereka melakukan pengundian dan sejumlah penumpang terkena
undian tersebut termasuk di dalamnya Nabi Yunus AS, sebagaimana Allah Ta’ala
berfirman, “… kemudian ia ikut berundi lalu dia termasuk orang-orang yang
kalah untuk undian.” (Ash-Shaffat: 141).
Yakni ia termasuk
dari orang-orang yang kalah dalam undian tersebut. Kemudian mereka pun
melemparkannya ke laut, serta seekor ikan besar menelannya, akan tetapi tidak
sampai mematahkan tulangnya dan merobek dagingnya.
Ketika Nabi Yunus
AS berada di dalam perut ikan, maka dalam keadaan gelap (dalam perut ikan) ia
berseru, “Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci
Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zhalim.”
(Al-Anbiya’: 87). Kemudian Allah SWT memerintahkan kepada ikan itu supaya
memuntahkan Nabi Yunus AS di daerah yang tandus.
Nabi Yunus AS
keluar dari perut ikan tersebut bagaikan anak burung yang baru keluar dari
telur (baru menetas) karena saking lemahnya. Kemudian Allah Ta’ala
mengasihinya dan menumbuhkan sebuah pohon dari jenis pohon labu baginya,
dimana pohon itu meneduhinya, sehingga ia kuat kembali.
Kemudian Allah SWT
memerintahkan Nabi Yunus AS supaya kembali ke kaumnya, agar ia mengajari dan
menyeru mereka, dan penduduk negeri itu memenuhi seruannya sebanyak seratus
ribu orang atau lebih, dimana mereka beriman, sehingga Kami karuniakan kepada
mereka keni’matan hidup sehingga batas waktu tertentu...
6.Khimarnya Nabi
Uzair
..Uzair bangun dari
kematian yang dijalaninya selama seratus tahun. Matanya mulai memandang apa
yang ada di sekelilingnya lalu ia melihat kuburan di sekitarnya. Ia
mengingat-ingat bahawa ia telah tertidur. Ia kembali dari kebunnya ke desa
lalu tertidur di kuburan itu. Inilah peristiwa yang dialaminya. Matahari
bersiap-siap untuk tenggelam sementara ia masih tertidur di waktu Dzuhur.
Uzair berkata dalam dirinya: Aku tertidur cukup lama. Barangkali sejak Dzuhur
sampai Maghrib. Malaikat yang diutus oleh Allah s.w.t membangunkannya dan
bertanya: "Berapa lama kamu tinggal di sini?"
Malaikat bertanya
kepadanya: "Berapa jam engkau tidur?" Uzair menjawab: "Saya
tinggal di sini sehari atau setengah hari." Malaikat yang mulia itu
berkata kepadanya: "Sebenarnya kamu tinggal di sini selama seratus tahun
lamanya. " Engkau tidur selama seratus tahun. Allah s.w.t mematikanmu
lalu menghidupkanmu agar engkau mengetahui jawapan dari pertanyaanmu ketika
engkau merasa heran dari kebangkitan yang dialami oleh orang-orang yang mati.
Uzair merasakan kehairanan yang luar biasa sehingga tumbuhlah keimanan pada
dirinya terhadap kekuasaan al-Khaliq (Sang Pencipta). Malaikat berkata sambil
menunjuk makanan Uzair: "Lihatlah kepada makanan dan minumanmu yang
belum berubah."
Uzair melihat buah
tin itu lalu ia mendapatinya seperti semula di mana warnanya tidak berubah
dan rasanya pun tidak berubah. Telah berlalu seratus tahun tetapi bagaimana
mungkin makanan itu tidak berubah? Lalu Uzair melihat piring yang di situ ia
memeras buah anggur dan meletakkan di dalamnya roti yang kering, dan ia
mendapatinya seperti semula di mana minuman anggur itu masih layak untuk
diminum dan roti pun masih tampak seperti semula, di mana kerasnya dan
keringnya roti itu dapat dihilangkan ketika dicampur dengan perasan anggur.
Uzair merasakan kehairanan yang luar biasa, bagaimana mungkin seratus tahun
terjadi sementara perasan anggur itu tetap seperti semula dan tidak berubah.
Malaikat merasa bahawa seakan-akan Uzair masih belum percaya atas apa yang
dikatakannya. kerana itu, malaikat menunjuk keldainya sambil berkata:
"Dan lihatlah kepada keledaimu itu (yang telah menjadi tulang-
belulang)."
Uzair pun melihat
ke keldainya tetapi ia tidak mendapati kecuali ia tanah dari tulang-tulang
keldainya. Malaikat berkata kepadanya: "Apakah engkau ingin melihat bagaimana
Allah s.w.t membangkitkan orang-orang yang mati? Lihatlah ke tanah yang di
situ terletak keledaimu." Kemudian malaikat memanggil tulang-tulang
keldai itu lalu atom-atom tanah itu memenuhi panggilan malaikat sehingga ia
mulai berkumpul dan bergerak dari setiap arah lalu terbentuklah
tulang-tulang. Malaikat memerintahkan otot-otot saraf daging untuk bersatu
sehingga daging melekat pada tulang-tulang keldai. Sementara itu, Uzair
memperhatikan semua proses itu. Akhirnya, terbentuklah tulang dan tumbuh di atasnya
kulit dan rambut.
Alhasil, keldai itu
kembali seperti semula setelah menjalani kematian. Malaikat memerintahkan
agar roh keldai itu kembali kepadanya dan keldai pun bangkit dan berdiri. Ia
mulai mengangkat ekornya dan bersuara. Uzair menyaksikan tanda-tanda
kebesaran Allah s.w.t tersebut terjadi di depannya. Ia melihat bagaimana
mukjizat Allah s.w.t yang berupa kebangkitan orang-orang yang mati setelah
mereka menjadi tulang belulang dan tanah. Setelah melihat mukjizat yang
terjadi di depannya, Uzair berkata: "Saya yakin bahawa Allah Maha Kuasa
atas segala sesuatu. "
Uzair bangkit dan
menunggangi keldainya menuju desanya. Allah s.w.t berkehendak untuk
menjadikan Uzair sebagai tanda-tanda kebesaran-Nya kepada masyarakat dan
mukjizat yang hidup yang menjadi saksi atas kebenaran kebangkitan dan hari
kiamat. Uzair memasuki desanya pada waktu Maghrib. Ia tidak percaya melihat
perubahan yang terjadi di desanya di mana rumah-rumah dan jalan-jalan sudah
berubah, begitu juga manusia dan anak-anak yang ditemuinya. Tak seorang pun
di situ yang mengenalinya. sebaliknya, ia pun tidak mengenali mereka. Uzair
meninggalkan desanya saat beliau berusia empat puluh tahun dan kembali
kepadanya dan usianya masih empat puluh tahun. Tetapi desanya sudah menjalani
waktu seratus tahun sehingga rumah-rumah telah hancur dan jalan-jalan pun
telah berubah dan wajah-wajah baru menghiasi tempat itu.
7.Semutnya Nabi
Sulaiman
.. Dan dihimpunkan
untuk Sulaiman tenteranya dari jin, manusia dan burung, lalu mereka itu
diatur dengan tertib (dalam barisan) sehingga apabila mereka sampai di lembah
semut berkatalah seekor semut, “hai semut-semut, masuklah ke dalam
sarang-sarangmu agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tenteranya,
sedangkan mereka tidak menyadari.”
Maka Nabi Sulaiman
tersenyum dengan tertawa karena mendengar perkataan semut itu. Katanya,
“Ya Rabbi,
limpahkan kepadaku kurnia untuk mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau
anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku; kurniakan padaku hingga boleh
mengerjakan amal soleh yang Engkau redhai; dan masukkan aku dengan rahmat-Mu
ke dalam golongan hamba-hambaMu yang soleh.”
(An-Naml: 16-19)
Menurut sejumlah
riwayat, pernah suatu hari Nabi Sulaiman as bertanya kepada seekor semut,
“Wahai semut! Berapa banyak engkau perolehi rezeki dari Allah dalam waktu
satu tahun?”
“Sebesar biji
gandum,” jawabnya.
Kemudian, Nabi
Sulaiman memberi semut sebiji gandum lalu memeliharanya dalam sebuah botol.
Setelah genap satu tahun, Sulaiman membuka botol untuk melihat nasib si
semut. Namun, didapatinya si semut hanya memakan sebahagian biji gandum itu.
“Mengapa engkau
hanya memakan sebahagian dan tidak menghabiskannya?” tanya Nabi Sulaiman.
“Dahulu aku
bertawakal dan pasrah diri kepada Allah,” jawab si semut. “Dengan tawakal
kepada-Nya aku yakin bahwa Dia tidak akan melupakanku. Ketika aku berpasrah
kepadamu, aku tidak yakin apakah engkau akan ingat kepadaku pada tahun
berikutnya sehingga boleh memperoleh sebiji gandum lagi atau engkau akan lupa
kepadaku. Karena itu, aku harus tinggalkan sebahagian sebagai bekal tahun
berikutnya.”...
8.Burung Hud-Hud
Nabi Sulaiman
Pada suatu ketika,
Nabi Sulaiman mengumpulkan dan memeriksa seluruh pengikut-pengikutnya
baik dari kalangan manusia, jin dan binatang, termasuk burung-burung.
Berdasarkan pemeriksaannya, Nabi tidak melihat burung hud-hud. Karena
ketidakhadiran burung hud-hud tersebut, beliau berjanji akan mengazabnya
dengan azab yang keras, atau bahkan menyembelihnya. Ternyata, tidak lama
kemudian, burung hud-hud datang menghadap Nabi Sulaiman. Burung hud-hud
menjelaskan perihal keterlambatannya karena mencari berita tentang adanya
seorang wanita yang menjadi pemimpin suatu negara dan dianugerahi segala
sesuatu serta mempunyai singgasana yang besar. Atas berita yang dibawa oleh
burung hud-hud tersebut, akhirnya Nabi Sulaiman mengunjungi kerajaan Saba
yang dipimpin oleh ratu Balqis yang akhirnya masuk Islam dengan dakwah Nabi
Sulaiman. Kisah tersebut diabadikan dalam Qur’an Surat An-Naml ayat 22-23.
Kisah tersebut
menggambarkan burung hud-hud (sebagai anak buah) yang mempunyai kecerdasan
dan kecemerlangan berpikir sehingga pengembaraannya dalam mencari makanan
(nafkah) tidak semata untuk tujuan duniawi melainkan untuk penyebaran agama.
Burung hud-hud, di antara waktunya, memanfaatkan kesempatan mencari berita
dan kabar suatu kaum karena ia berkeinginan untuk menyampaikan risalah Islam
kepada mereka. Melalui presentasi burung hud-hud yang gemilang serta
keberanian dalam mengemukakan uzur (keterlambatan), Nabi Sulaiman dapat
mengajak kaum Saba untuk mentauhidkan Allah.
9.Untanya Nabi
Muhammad Saw
Ketika itu kami
bersama Nabi besar Muhammad Saw tengah berada dalam sebuah peperangan.
Tiba-tiba datang seekor unta mendekati beliau, lalu untu tersebut berbicara,
"Ya Rasulullah, sesungguhnya si fulan (pemilik unta tersebut) telah
memanfaatkan tenagaku dari semenjak muda hinga usiaku telah tua seperti
sekarang ini. Kini ia malah hendak menyembelihku. Aku berlindung kepadamu
dari keinginan si fulan yang hendak menyembelihku."
Mendengar pengaduan
sang unta, Rasulullah Saw memanggil sang pemilik unta dan hendak membeli unta
tersebut dari pemiliknya. Orang itu malah memberikan unta tersebut kepada
beliau.. Unta itu pun dibebaskan oleh Nabi kami Muhammad Saw.
Juga ketika kami
tengah bersama Muhammad Saw, tiba-tiba datang seorang Arab pedalaman sambil
menuntun untanya. Arab baduy tersebut meminta perlindungan karena tangannya
hendak dipotong, akibat kesaksian palsu beberapa orang yang berkata bohong.
Kemudian unta itu berbicara dengan Nabi kami Muhammad Saw, "Wahai
Rasulullah, sesungguhnya orang ini tidak bersalah. Para saksi inilah yang
telah memberikan pengakuan palsu karena mereka telah dipaksa. Sebenarnya
pencuriku adalah seorang Yahudi."
10.Anjingya Ashabul
Kahfi
anjing tersebut berwarna kuning,
di surga bentuknya berubah menjadi kambing gibas, ia bernama Qithmir, ada
yang mengatakan bernama Tawarum dan ada yang mengatakan bernama Huban.
|
Tiada ulasan:
Catat Ulasan